Senin, 13 Maret 2017

Komplek Pesarean Segoropuro

Segoropuro adalah salah satu desa yang berada di kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia, memiliki sebuah obyek religi yang sangat kental dikenal ketika nama segoropuro disebut.
Syarif Arif Abdurrahim, atau lebih dikenal dengan "Mbah Segoropuro" beliau adalah putra dari Mbah Ratu ibu
 yang terletak di Kecamatan Bangil, makamnya terletak di Desa Segoropuro Kecamatan Rejoso ± 2 km ke arah utara sekitar 10 kilometer arah timur dari pusat kota Pasuruan melalui Jalur transportasi Pantura (Surabaya - Banyuwangi.) Di tempat ini dilengkapi dengan tempat Peristirahatan dan Masjid.

Peringatan haul setiap 10 Jumadil Akhir, atau pada malam ganjil di sepuluh hari terakhir puasa Ramadhan jumlah pengunjung di kompleks makam Segoropuro melonjak saat matahari mulai tenggelam. Tak hanya datang dari dalam kota, namun juga dari luar kota seperti Jember, Banyuwangi, Malang, Sidoarjo, Surabaya, Jombang, Madura, Solo, dan Cirebon bahkan sampai dari luar negeri seperti malaysia.
Selain ingin terlibat dalam panjat do’a bersama, kebanyakan sebagian dari pengunjung datang untuk memohon dan berburu berkah. Tentu memohon do’a pada Sang Ilahi, dengan iringan berkah para ulama yang dimakamkan di Segoropuro.
Di sana terdapat tiga makam ulama besar. Yaitu Sayid Arif Abdurrahim, Sayid Abdurrahman, dan Mbah Kendil Wesi. Ketiga tokoh inilah dulu kala menjadi penggerak syiar Islam di pesisir Jawa, seperti Madura dan Pasuruan. Bahkan selain mereka berdo’a. Adapula yang berniat membaca dan menghafalkan garis silsilah Sayid Arif dengan Nabi Muhammad SAW.
Dalam tulisan arab yang terpasang di dinding tirai putih, menunujukkan Sayid Arif Abdurrahim adalah berada di garis keturunan ke-26 dari Nabi Muhammad SAW.

Potensi obyek lainnya yang terdapat di sekitar makam ini adalah, di sudut kompleks makam dapat dijumpai sebuah goa, yang konon dipercayai sebagai alternatif tempat tirakat bagi yang ingin melakukannya. Bahkan menurut cerita masyarakat setempat, pernah ada yang bertirakat di goa itu setelah pulang ke kampung halamannya menjadi orang sukses.
makam ini dijaga oleh seorang juru kunci yang bernama Abdul Karim pria 55 tahun ini menjaga makam segoro puro sudah beberapa waktu lamanya.

____________________________________________________________________

data diambil dari berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar